Sabtu, 21 Mei 2011

menjaga kesehatan kulit

Kulit sehat menurut artikel kesehatan sebenarnya cerminan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit.

Bisa demikian karena kulit (dalam artikel-artikel kesehatan kulit) mengusung banyak fungsi penting lain di luar sebagai indera perasa dan selubung tubuh dari ancaman kondisi alam sekitar. Ia membantu mengatur suhu tubuh, juga melindungi dari virus dan bakteri, dan tak kalah penting menjalankan fungsi sekresi serta pengeluaran cairan.

Dari artikel kesehatan kulit, pada fungsi sekresi, kulit mengeluarkan semacam minyak yang dinamai sebum guna mempertahankan kelembapan dan kehalusan kulit. Sedangkan pengeluaran cairan berupa keringat yang terutama terdiri atas air untuk mengatur suhu tubuh agar tetap dalam batas normal.

Dari Artikel Kesehatan Kulit : Ultraviolet biang perusak

Artikel kesehatan kulit-Sebagai selubung tubuh, kulit merupakan tameng utama menghadapi ancaman kondisi luar tubuh; sinar ultraviolet matahari salah satunya. Sinar ultraviolet (UV) ini memang sering dituding jadi faktor utama penuaan dini alias premature aging. Sinar ini, terutama UV B yang daya penetrasinya kuat, diletakkan dalam urutan nomor satu dalam daftar penyebab.

Artikel Kesehatan menyatakan " David Biro ahli kulit asal New York menyatakan saat penuaan dini terjadi, kulit (sesuai artikel-artikel kesehatan) akan mengalami perubahan sehingga orang yang berumur 30-an nampak 20 tahun lebih tua. Bahkan rangsangan sinar ultraviolet yang terus- menerus bisa membuat kulit rusak atau malah terkena kanker kulit ".

Kerusakan kulit (dalam artikel-artikel kesehatan) yang sering dialami mereka yang berusia di atas 30 tahun(menurut artikel kesehatan)- meski bisa pula terjadi pada yang lebih muda - juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal lain seperti tingkat polusi alam sekitar, yang bisa berupa berbagai asap dengan kandungan karbon, tumpukan debu dan kotoran lain di kulit.

Menurut artikel kesehatan kulit selain dari luar, kondisi internal tubuh turut berpengaruh terhadap kesehatan kulit, seperti faktor hormonal, faktor keturunan, stres, dan radikal bebas.

Dari Artikel Kesehatan kulit : Ganti kulit tiap 28 hari

Menurut artikel kesehatan, lapisan kulit paling luar adalah kulit ari (stratum corneum) yang tipis seperti kulit bawang. Di bawahnya adalah berbagai organ yang sudah disebut tadi. Lebih dalam lagi ialah jaringan lemak yang tebal. Lapisan berikutnya yaitu otot (daging) dan tulang, yang bukan lagi bagian dari kulit.

artikel kesehatan memberitahukan bahwa sesuai proses alam, sebetulnya setiap 28 hari sekali sel-sel kulit (dari artikek kesehatan) akan beregenerasi atau meremajakan diri. Sel kulit yang semula berbentuk bulat akan naik ke permukaan kulit dan berubah bentuk menjadi gepeng, sebelum akhirnya mati dan menjadi bagian dari lapisan kulit ari.

Pada kondisi (dari artikel-artikel kesehatan) kulit yang menua, yang terjadi sebaliknya. "Lapisan kulit luar yang mengandung sel-sel kulit hidup, juga lapisan tempat berbagai pembuluh dan kelenjar, menipis. Sedangkan lapisan kulit ari justru menebal, karena sel-sel kulit pada mati atau dakinya terus bertumpuk," ujar Edwin Juanda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar